Wednesday, June 30, 2010

Normal Dianggap Aneh, Aneh Dianggap Normal

Memang setiap orang punya perspektif, tapi lalu apa yang bisa saya lakukan saat sebagian besar teman saya men-justifikasi bahwa saya “aneh”. Alhamdulillah, saya selalu berteman dengan orang-orang baik, hanya saja risikonya jadi kita di-cap “paling-paling”, walaupun saya sudah bersikeras bahwa di luar sana pasti ada banyak nyda-nyda lain atau bahkan lebih-lebih dari nyda.

Saya tidak mungkin membeberkan aib-aib saya disini. Ok, mungkin akan saya ceritakan satu yang mereka anggap aneh dan baru saya alami belakangan. Dalam seminggu ini saya melihat keberadaan curut di kamar saya, saking takutnya, selama dua malam berturut-turut saya tidur dengan mama saya. Saat saya kembali tidur di kamar, ketakutan itu menjelma dalam mimpi saya.

Mimpi itu saya beri nama: Pesan dari Sang Curut

Begini ceritanya:

Dalam mimpi, si curut yang sedang saya buru tiba-tiba berbicara: “Ampuni saya, saya cuma disuruh,” cicitnya.

Tidak percaya begitu saja dengan cicitannya, saya pun mengikuti si curut dan sampailah saya di sebuah pabrik beras besar.

Di dalam pabrik itu ada satu proses rahasia yang menjadi kunci utama keberhasilan merek beras tersebut.

Ternyata selama ini, pemilik pabrik, memperbudak setiap anjing, kucing, tikus, dan curut yang memiliki spesifikasi bulu hitam (pengecualian untuk tikus dan curut yang menurut saya warnanya abu-abu gelap).

Para binatang berbulu “gelap” tersebut diutus untuk menyusup ke rumah-rumah, mengambil beras-beras busuk di rumah tersebut dan membawanya kembali ke pabrik. Di pabrik, saya lihat, ada sebuah alat dari beton berbentuk bulat pipih, alat tersebut telah dilengkapi dengan teknologi canggih yang bisa mengubah beras busuk menjadi beras putih.

Praktik pemutihannya dilakukan dengan cara menghamparkan beras di atas alat bulat pipih tadi kemudian menumpuknya dengan anjing, curut, tikus dan kucing dengan urutan dari atas ke bawah: anjing-kucing-tikus-curut. Pemutihan ini hanya bisa dilakukan di tepi pantai saat matahari sedang tinggi-tingginya, mengeluarkan sinar terik.

Peluh berjatuhan dari binatang-binatang gelap. Matahari pun tak gentar mengeluarkan terik. Dan voila! Beras kembali menjadi putih bersih. Butiran-butiran beras tersebut lalu siap dikemas dalam karung dan didistribusikan kembali di pasaran.

Saat karung demi karung dinaikkan ke dalam container itulah, saya bisa melihat cap beras yang sudah sangat terkenal itu. Sayang sekali saya lupa, merek apa yang tertulis.

Yah begitulah mimpi yang dianggap teman-teman saya aneh dan “nyda banget”.

Padahal tadi siang saya mulai berpikir, jangan-jangan curut di kamar itu berusaha menyampaikan pesan rahasia kepada saya melalui mimpi.

Well, kalau ada yang baca blog ini, apakah menurut kalian saya aneh?

Tuesday, June 1, 2010

STAGNANT, tidak ada jawaban

Mungkin ada saatnya memang dalam hidup kita semuanya terasa begitu stagnant, ngga tau harus melangkah kemana, ga tau mana yang satisfying; mana yang ngga. Semuanya cuma lurus dijalanin.

Seperti juga yang saya rasakan sekarang.

Pekerjaan atau love life semuanya datar, apalagi passion saya, ini tanda-tanda apa ya?

Semoga bukan putus asa yang berkepanjangan.

Saya hanya merasa tidak perlu membuktikan apa-apa pada diri sendiri, pada orang lain.
Tidak juga merasa perlu untuk memuaskan keinginan sharing yang biasanya menjadi kebutuhan sehari-hari.

Rasanya cukup bekerja biasa, pulang dan menghabiskan wiken dengan nonton dvd atau film-film dari teman. Atau berbincang sebentar dengan keluarga, tidak ada kebutuhan meng-sms atau di-sms, tidak merasa kehilangan saat tidak ada pesan menanyakan kabar, atau suara yang berkeinginan kuat di malam hari untuk mendengar suara saya.

Mungkin kita berdua sudah lelah dan menyerah di dalam hati. Paling tidak ini bisikan yang tidak ingin didengar pasangan. Tapi diam begini saja juga tidak sehat.
Walaupun tidak ada orang lain, tapi rasanya sudah cukup fulfilled dengan kehadiran dorama-dorama itu.

-acting strong